Setiap manusia pasti terlahir dan mempunyai sebuah harapan, salah satunya adalah harapan yang diinginkan dan diimpikan. Maka, ini impianku yang ditulis di selembar kertas kecil yang nantinya akan dibuat menjadi sebuah pesawat terbang dari kertas yang berisi impianku untuk esok, lusa, serta beberapa tahun dan beberapa abad kemudian.
Ini impianku....
Untuk tuhan, yang telah memberikanku kehidupan sehingga aku bisa bernafas di dunia ini dan juga bisa merasakan betapa manis dan pahitnya hidup di dunia ini.
Hari ini, kehidupanku sangat sunyi. Pagi hari hanya ditemani oleh suara siulan burung yang bernyanyi, siang hari hanya ditemani matahari yang tepat berada di atas kepalaku, sore hari hanya ditemani matahari terbenam, dan malam hari hanya ditemani suara jangkrik dan angin malam yang sejuk. Hidupku sangat hampa tanpa seorang sahabat yang ku sayangi hari ini. Tidak seperti biasanya, ia mengajakku pergi berjalan - jalan, tertawa bersama, berbelanja bersama, dan juga mengakhiri waktu bersama.
Tidak seperti sekarang. Masa itu sudah ku tinggalkan karena sahabatku membenciku tanpa alasan yang jelas. Maka, ku tulis harapanku ke 101 yang nantinya akan kubuat menjadi sebuah pesawat kertas yang berisikan harapan untuk hari kedepannya.
Tuhan... tolonglah aku... aku tidak ingin hidup sunyi seperti sekarang ini... aku ingin hidup bahagia seperti dulu.. hidup penuh canda dan tawa bersama sahabatku yang sudah ku anggap sebagai saudaraku sendiri sebab ia sangat kesepian di saat itu.. berikanlah aku kebahagiaan seperti dulu.. kebahagiaan yang sesungguhnya, yaitu kebahagiaan yang membuatku tidak berlinang air mata kesedihan.. aku ingin kehidupanku kembali penuh canda dan tawa hingga aku bisa menghabiskan waktu dengan hati yang penuh bahagia...
Tuhan... berikanlah sahabatku yang ku sayang kehidupan bahagia yang sesungguhnya, sehingga aku tidak pernah menangisi dia.. berikanlah juga kesehatan padanya sehingga aku tidak pernah sedih akan kondisi kesehatannya. Berikanlah juga kesadaran di hatinya, bahwa aku menyayanginya lebih dari seorang sahabat dan bahkan lebih dari seorang saudara kandung. Kembalikan aku padanya agar hidupku bisa bahagia seperti dulu dan juga aku hidup mempunyai maksud dan sebab. Lindungilah ia dari marabahaya sehingga pikiranku selalu tenang dan tidak risih sedikitpun tentangnya.
Tuhan.. aku berharap semoga aku bisa bahagia seperti dulu... tidak seperti sekarang, hidupku penuh kedengkian, kebencian, pertengkaran, pembully-an, dan lain sebagainya... berikanlah aku kesabaran di hatiku dalam menghadapi cobaan ini.. agar cobaan ini bisa terselesaikan dengan cepat. Aku ingin persahabatanku seperti sebuah piano.. meski ada yang hitam, ada yang putih, dan juga ada yang pendek, ada yang tinggi namun bisa mengeluarkan suara menjadi sebuah irama melodi yang luar biasa.
Aku bergabung kepada para saudara - saudara kandungku sejak aku di jauhi oleh sahabatku tanpa alasan. Mereka begitu prihatin melihat perasaanku yang sekarang. Mereka selalu memberikanku solusi untuk selalu bersabar dalam menjalankan cobaan dari tuhan, dan juga mereka selalu mendukungku untuk tetap semangat dalam menjalani hidup yang pahit seperti ini. Maka, ini harapanku untuk para saudara - saudaraku yang ku ucapkan terima kasih karena ketulusan hatinya untuk selalu ada di sampingku.
Tuhan... berikanlah kehidupan yang layak untuk para saudara - saudaraku yang senantiasa sudah mendukungku dan mendoakan ku. Berikan selalu kesehatan kepadanya, dan juga kesuksesan untuk beberapa tahun kemudian.. Berikanlah juga kebahagiaan yang sesungguhnya, tidak sepertiku ini.. aku ingin bahagia bersama saudara - saudara ku yang ku sayang, meski saat masih kanak - kanak dulu kami sering bertengkar dan membenci... namun itu sudah tidak terjadi kembali olehku.. yang aku inginkan adalah bisa damai seperti seperti sekarang, tidak seperti dulu yang selalu bertengkar..
Sejak sahabatku menjauhiku dan tidak menghubungiku kembali, ku buka laptop kesayanganku karena bakat yang ku punya bisa menjadi sebuah kesuksesan untuk diriku sendiri..
Sejak usia 10 tahun, aku sangat suka sekali membaca cerita dan aku mulai sedikit menulis cerita karanganku dalam sebuah dialog saat usiaku menginjak 12 tahun. Karena pikiranku sangat luas untuk membuat sebuah cerita.. dan saat usiaku menginjak 14 menuju 15 tahun, ku ubah bentuk cerita dalam sebuah dialog itu menjadi sebuah naskah novel yang nantinya akan di terbitkan di sebuah penerbit dan bisa di jadikan sebuah novel yang di pasarkan di sebuah toko buku ternama. Selain itu, aku ingin bekerja di sebuah perusahaan sukses sehingga aku bisa mendapatkan keberhasilan disana. Aku semakin fokus terhadap cita - cita yang ku impikan. Maka, inilah harapan yang ku tunggu - tunggu..
Tuhan... aku ingin menjadi seorang penulis muda yang sukses seperti penulis - penulis muda profesional lainnya. Agar aku bisa mencari uang sendiri tanpa meminta ke orang tua kembali.. berikanlah aku kemudahan dalam menulis cerita di setiap paragraf - paragraf yang ku ketik.. agar cerita yang ku ketik kelak dijadikan sebuah novel terlaris yang nantinya akan tersusun rapih di rak toko buku ternama dan selalu di buru oleh para penggemar novel, sehingga sukseslah aku menjadi seorang penulis ternama dan mendapatkan penghasilan yang halal..
Tuhan... selain ingin menjadi penulis, aku ingin menjadi seorang Arsitek. Karena bakatku hanya di sebuah laptop... sehingga aku bisa sukses dan bisa membawa mama dan papa ke tanah suci... dan juga bisa mengajak mereka keliling dunia dengan hasil keringatku sendiri...
Salam Hangat
Dita
Maka dari itu, ku tuliskan harapan ini di sebuah kertas yang nantinya akan ku buat menjadi sebuah pesawat kertas ke- 101, yang ku terbangkan berisi harapan untuk hari esok, lusa, atau beberapa bulan dan tahun kedepan..